Aku Membutuhkanmu


Joy merupakan seorang mahasiswi yang akan lulus tahun ini. Tentunya Joy mengalami banyak kesulitan mulai dari tugas akhir,thesis, dan semua wawancara yang sangat menguras kinerja otaknya. Ia ingin sekali istrahat. Ya, istirahat dari semuanya yang menyebabkan stess tersebut tapi yang paling ia inginkan adalah putus dengan kekasihnya dan menunggalkannya sendiri dan berhenti menjadi posesif dan dan terlau menempel padanya.

Joy dan Jason telah memiliki hubungan yang sudah lama mereka jalin. Jason lebih muda setahun daripada Joy, namun ia tidak menghentikan Jason untuk menjalin hubungan dengan Joy sejak pertama kali mereka bertemu.

Pertemuan pertama mereka sedikit unik dan lucu, Joy sedang menelfon temannya pada waktu itu sambil berjalan melewati jembatan tiba-tiba ia melihat seseorang duduk tepat didepannya, dipagar jembatan. Hal pertama yang ia pikirkan adalah orang tersebut ingin melakukan bunuh diri, Joy langsung berlari kearah orang tersebut.

Setelah beberapa meter, ia baru menyadari bahwa ia adalah seorang laki-laki namun Joy tetap tanpa malu merarik lengannya dan membuatnya terjatuh kebelakang dan membuat joy ikut terjatuh karena tubuhnya lebih kecil, yang membuat mereka berdua terbaring diatas lantai semen jembatan. Tas dan Hanphonenya pun tergeletak disebelah mereka.

“Apa apaan ini??” laki-laki itu berteriak dan berusaha untuk bangun dengan mengunakan tangan kanannya yang tidak berada di perut Joy. Joy dengan cepat memukul tangan Jason dan memakinya “Dasar laki-laki kurang ajar!!” kata Joy. “Hey apa masalahmu sebenarnya??” tanya Jason mau kalah.
Beruntungnya, Jason tidak terlihat terluka, kecuali sedikit kemerahan pada tangan kanannya karena melindungi dirinya dari pukulan wanita tersebut. “ Kamu ingin bunuh diri kan? Aku hanya ingin menghentikanmu” kata Joy membela diri. “Bunuh diri?” Jason tertawa. 

“Aku tidak mencoba untuk membunuh diriku sendiri! Aku tidak butuh cara lain untuk mati. Yang satu ini sudah cukup” Kata-kata terakhirnya hampit sangat tidak terdengar dan Joy melengkungkan alisnya. “ Jadi kamu tidak ingin bunuh diri? Lalu kenapa kamu duduk disitu?” Joy menunjuk pagar jembatan dibelakangnya. “Itu sangat berbahaya tahu!”

“Aku tidak perlu menjelaskan keadaan ku padamu” Jason mengerutkan keningnya dan menyilangkan lengannya. “Lihat, Aku mengerti perhatianmu dan aku sangat menghargai itu, tapi aku tidak apa-apa. Aku tidak ingon bunuh diri. Tolong urusi saja urusanmu”

Pipi Joy memerah karena kata-katanya. “Okay, aku minta maaf karena kau berasumsi kamu inginmembunuh dirimu sendiri tadi” Joy meminta maaf denga malu-malu tapi ia tidak merasa bersalah untuk mencoba menyelamatkannya.

Joy merasa bersalah karena berasumsi dia ingin mati dan mendorongnya sebisa mungkin. Faktanya, Ia merasa senang berada di sisinya. Jika dia benar-benar ingin membunuh dirinya sendiri tadi, berarti joy menghentikan laki-laki tampan sepertinya menghilang dari muka bumi ini. Dia benar-benar hanya akan menjadi sampah jika dia melakukannya.

“Tidak apa-apa” jason mendengus dan membersihkan kotoran yang ada di pakaiannya karena terjatuh. Joy perlahan berjalan menjauh dan meninggalkan Jason sendiri semenjak ia menyadari apa yang dia inginkan. “Baiklah, Kau ingin membantu bukan?” kata Jason. Joy berhenti dan mengangguk, bingung dengan pertanyaanya. “Jadi, maukan kamu menemaniku meminum secangkir teh? Ku rasa itu yang aku butuhkan sekarang”

Momen ketika kami pulang berpisah pada malam itu, Joy tahu bahwa ia telah menaruh perasaan pada jason. Ia menemukan banyak hal tentang dia. Tentang nama aslinya Jason Kim, seoramh anak satu-satunya di keluarganya dan setahun lebih muda daripadanya dan baru saja menghentikan studinya. Dia juga mengatakan pada Joy alasan dia duduk di pagar jembatan, terlihat siap untuk mengakhiri hidupnya.

Tampaknya Jason hanya kurang istirahat. Hal aneh yang ada padanya adalah dia memiliki hobi yang berbahaya yaitu menempatkan dirinya pada keadaan berbahaya untuk menenangkan dirinya. Ia mengatakan pada Joy bahwa ia bru saja mendapat berita hari itu dan ia butuh menenangkan dirinya sendiri, itulah mengapa dia berakhir dengan duduk di pagar jembatan. Hal itu cukup kontradiksi tapi itulah yang ia katakan.

Joy merasa bahwa ada alasan utama dia di drop out dan berita tapi saya tidak mengetahuinya lebih jauh lagi, mereka baru saja bertemu dan ia tidak bisa mengharapkan dia untuk terbuka pada Joy. Awalnya  Joy mengira bahwa pertemuan mereka adalah yang pertama dan terakhir, namun beberapa hari kemudian saat Joy baru terbangun dari tidurnya adiknya berkata bahwa ada seorang laki-laki yang menunggunya di ruang tamu mereka.

Jason duduk di sofa, dengan nyaman berbincang dengan ibu Joy tidak membuat Joy terkejut namun yang mengejutkan adalah dia mengumumkan bahwa dia akan menjalin hububfan atau berpacaran dengan Joy mulai hari ini dan seterusnya. Ini sudah satu bulan mereka berpacaran dan akhirnya Joy berkata iya untuk Jason. Awalnya Joy merasa ragu dengan kesungguhan Jason. Siapa yang tidak ragu, seorang gadis dapat degan rela menerima kesungguhan seorang pria ketika dia memutuskan untuk berpacaran hanya semalam setelah mereka bertemu?

Hal baiknya adalah Jason jujur pada Joy sejak awal, Jason hanya ingin mencoba jika hubungan mereka akan berhasil, namun ada pemikiran lain pada Jason dan sebagai gantinya dia berpikir bahwa Joy adalah tiket dari semua masalah yang ia perbuat. Tentu saja Joy kaget ketika Jason berkata seperti itu. Jika saja dia tidak berkata bahwa orang tuanya mencoba menjjodohkannya dengan seseorang yang tidak dia sukai, mungkin Joy tidak akan memberinya kesempatan.

Joy merasa sangat bodoh memberi Jason kesempatan dengan alasan seperti itu, namun Joy selalu mengarahkan tangannya untuk orang-orang yang membutuhkan bantuan. Dia berkata bahwa Joy tidak perlu sungguh-sungguh menerimanya, hanya berakting dan  berpura-pura menjadi kekasihnya didepan orang lain, terutama didepan orang tuanya , tapi mereka tidak perlu berakting lagi. Joy akan menjadi kekasihnya didepan publik namun tidak ada status yang mengikat keduanya.


Setelah beberapa bulan, joy memutuskan untuk memberinya sebuah kesempatan. Joy sudah menyukainya bahkan sebelum dia bertanya. Joy selalu mencari alasan untuk bertemu dengannya. Joy merasa dirinya bodoh, tetutama saat dia berkata bahwa ia harus berakting atau berpura-pura menjalin hubungan menjadi sungguhan setelah beberapa minggu. Dan kemudian Jason berubah tiba-tiba dan dia tidak akan membiarkan Joy pergi, dan sekarang Joy terjebak padanya.



Penulis: Fathusholihati/MID.2015A

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerajaan Kurcaci di China

Danau Ubur-Ubur

Melindungi lahan gambut Indonesia dengan Pemetaan Lahan untuk Restorasi Gambut